Rektor Universitas Pancasila (UP) yang baru, Prof. Wahono Sumaryono,
mempunyai pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya, yaitu mengubah
perguruan tinggi swasta tersebut sebagai perguruan tinggi negeri.
“Ini
ada PR saya ke depan. Upaya perubahan UP menjadi perguruan tinggi
negeri masih berjalan, masih dalam peroses,” kata Wahono, usai
pelantikannya sebagai rektor baru UP periode 2014-2018, di Jakarta,
Senin (17/3/14).
Dia mengatakan saat ini tengah mengkaji dan
menginventarisasi secara internal dan eksternal, apa saja yang masih
diperlukan sebagai prasyarat menjadikan UP sebagai PTN.
“Dalam
waktu dekat kami akan ke Kemendibud untuk berkonsultasi lagi. Kira-kira
apa saja syarat yang masih perlu dilengkapi. Sebenarnya kami sudah
mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak, bagi dari Kemendikbud,
DPR, dan institusi lainnya,” ungkap Wahono.
Sementara itu Ketua
Yayasan UP Siswono Yudohusodo mengatakan untuk mengubah PTS menjadi PTN
memakan waktu rata-rata 5 tahun. Sedangkan UP baru prosesnya baru
berjalan 2 tahun.
“Pengubahan PTS menjadi PTN ini sebenarnya sudah
ada sejak dulu. Itu, UGM sebelumnya adalah PTS, yang diganti menjadi
negeri pada 1949. Selain itu juga ada Uversitas Siliwangi di
Tasikmalaya, Jawa Barat. Rata-rata prosesnya cukup lama sekitar 5
tahunan,” ungkapnya.
Menurut Siswono, banyak hal yang perlu
dilihat dan dikaji sebelum menjadi PTN. “Apakah kampus tersebut bersih,
berjalan dengan baik, tidak ada masalah internal dan eksternal, apakah
mahasiswanya terus bertambah dan berkualitas, dilihat sarana dan
prasananya seperti laboratorium, bagaimana SDM termasuk dosen, pegawai,
dan bagaimana nanti sistem penggajiannya, dan lainnya,” tambahnya.
Saat
ini proses UP menjadi PTN sudah sekitar 60-70% syaratnya terpenuhi.
“Mudah-mudahan tidak lama lagi bisa menjadi perguruan tinggi negeri,”
ujar Siswono.
Editor : Fatkhul Maskur
- Senin, 17 Maret 2014
Sumber: http://news.bisnis.com/read/20140317/255/211455/rektor-baru-akan-ubah-universitas-pancasila-jadi-negeri.
“Ketika muncul ide mengubah UP menjadi kampus negeri, tanpa pikir panjang saya setuju,” kata Jimly di Universitas Pancasila pada Selasa siang, 29 Mei 2012.
Jimly mengatakan peralihan UP dari kampus swasta menjadi negeri tak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia mengatakan sumber daya dan finansial UP saat ini sudah kuat. “Sudah bisa mengelola dengan otonom,” katanya.
Ketua Harian Pusat Studi Pancasila UP Yudi Latif mengatakan nantinya UP berkomitmen untuk mengembangkan studi tentang pancasila. UP akan mengintegrasikan studi tentang pancasila ke dalam kurikulum.
Peralihan tersebut juga didukung oleh ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas. Taufiq mengatakan peralihan ini merupakan kesempatan baik untuk mengembangkan studi tentang pancasila. Pemerintah, kata dia, juga perlu menambah pusat-pusat studi pancasila di kampus-kampus. “Kalau pemerintah tidak mau kan malu,” kata politisi PDI-P tersebut.
Begitu juga dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie. Marzuki mengatakan peralihan kampus UP dari swasta menjadi negeri adalah suatu hal yang positif. Marzuki mengatakan UP bisa mengambil peran mengaktualisasikan kembali penelitian tentang pancasila di ranah akademik. “Ini sudah lama hilang,” katanya.
Ketua Senat Fakultas Hukum UP Reinaldo Arif Budiman mengatakan mahasiswa masih mengkaji peralihan UP dari swasta menjadi negeri. Ia mengatakan di kalangan mahasiswa muncul suara pro maupun kontra. “Kita kaji dulu positif dan negatifnya,” kata dia.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/05/29/079407008/Tokoh-tokoh-Dukung-Universitas-Pancasila-Jadi-PTN
==============================================================
- Senin, 17 Maret 2014
Sumber: http://news.bisnis.com/read/20140317/255/211455/rektor-baru-akan-ubah-universitas-pancasila-jadi-negeri.
========================================
Tokoh-tokoh Dukung Universitas Pancasila Jadi PTN
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mendukung rencana mengubah Universitas Pancasila (UP) yang swasta menjadi perguruan tinggi negeri (PTN). Ia mengatakan pemerintah perlu memiliki kampus yang fokus meneliti ide tentang pancasila.
“Ketika muncul ide mengubah UP menjadi kampus negeri, tanpa pikir panjang saya setuju,” kata Jimly di Universitas Pancasila pada Selasa siang, 29 Mei 2012.
Jimly mengatakan peralihan UP dari kampus swasta menjadi negeri tak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia mengatakan sumber daya dan finansial UP saat ini sudah kuat. “Sudah bisa mengelola dengan otonom,” katanya.
Ketua Harian Pusat Studi Pancasila UP Yudi Latif mengatakan nantinya UP berkomitmen untuk mengembangkan studi tentang pancasila. UP akan mengintegrasikan studi tentang pancasila ke dalam kurikulum.
Peralihan tersebut juga didukung oleh ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas. Taufiq mengatakan peralihan ini merupakan kesempatan baik untuk mengembangkan studi tentang pancasila. Pemerintah, kata dia, juga perlu menambah pusat-pusat studi pancasila di kampus-kampus. “Kalau pemerintah tidak mau kan malu,” kata politisi PDI-P tersebut.
Begitu juga dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie. Marzuki mengatakan peralihan kampus UP dari swasta menjadi negeri adalah suatu hal yang positif. Marzuki mengatakan UP bisa mengambil peran mengaktualisasikan kembali penelitian tentang pancasila di ranah akademik. “Ini sudah lama hilang,” katanya.
Ketua Senat Fakultas Hukum UP Reinaldo Arif Budiman mengatakan mahasiswa masih mengkaji peralihan UP dari swasta menjadi negeri. Ia mengatakan di kalangan mahasiswa muncul suara pro maupun kontra. “Kita kaji dulu positif dan negatifnya,” kata dia.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/05/29/079407008/Tokoh-tokoh-Dukung-Universitas-Pancasila-Jadi-PTN
==============================================================
RAGAM BERITA TENTANG RENCANA UP MENJADI PTN