Kamis, 04 September 2014

Universitas Pancasila Sambut 2.402 Mahasiswa Baru

Ribuan mahasiswa baru UP tahun akademik 2014/2015 mengikut Penyambutan dan Pengenalan Mahasis Baru (PPMB) di Kampus Universitas Pancasila Jakarta./Bisnis-Rahmayulis Salehl
 Bisnis/Rahmayulis Saleh
Ribuan mahasiswa baru UP tahun akademik 2014/2015 mengikut Penyambutan dan Pengenalan Mahasis Baru (PPMB) di Kampus Universitas Pancasila Jakarta.
 
Bisnis.com, JAKARTA--Universitas Pancasila sambut sebanyak 2.402 mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015. Para mahasiswa tersebut akan mengikuti upacara Penyambutan dan Pengenalan Mahasiswa Baru (PPMB) selama 4 hari, 27-30 Agustus 2014.

Rektor Universitas Pancasila Prof. Wahono Sumaryono mengatakan acara PPMB ini pada 2 hari pertama kegiatan dilaksanakan di tingkat universitas, dan 2 hari berikutnya di tingkat fakultas.

"Setelah 30 Agustus tidak ada lagi kegiatan lain dalam bentuk apapun, yang berkaitan dengan PPMB. Sebab, perkuliahan semester gasal akan efektif pada 1 September 2014," kata Wahono di sela-sela penyambutan mahasiswa baru di Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Dia menuturkan sejak 2006, UP tidak melakukan kegiatan OSPEK bagi mahasiswa baru.

Untuk itu, lanjutnya, kegiatan yang diberikan kepada mahasiswa baru ini antara lain ceramah tentang pencegahan dan bahaya narkoba, motivasi, kuliah umum, tata cara pengisian Kartu Rencana Studi, perkenalan dengan pimpinan univeristas/fakultas, serta kegiatan mahasiswa lainnya yang bermanfaat.

Pemateri dan fasilitator dalam kegiatan PPMB ini, lanjutnya, terdiri atas semua unsur civitas akademika. Mereka adalah dosen, tenaga administrasi, mahasiswa senior yang terpilih karena memiliki kapabilitas, kompetensi, dan prestasi di bidangnya.
 
Rahmayulis Saleh   -   Rabu, 27 Agustus 2014, 10:15 WIB
http://news.bisnis.com/read/20140827/255/252884/universitas-pancasila-sambut-2.402-mahasiswa-baru
==========================================================

WISUDA UNIVERSITAS PANCASILA

WISUDA UNIVERSITAS PANCASILA
Tanggal 24 Mei 2014

WISUDA SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2013/2014

 

Suasana Ruang Prosesi
Universitas Pancasila (UP) pada semester gasal Tahun Akademik 2013/2014 mewisuda 913 sarjana, terdiri dari 10 doktor, 113 magister, 647 sarjana, 21 diploma, dan 88 profesi apoteker pada tanggal 24 Mei 2014 bertempat di Jakarta Convention Center (JCC).

Universitas Pancasila sampai saat ini telah meluluskan 44.000 sarjana dari berbagai program studi dan telah berkarya di berbagai bidang sesuai disiplin ilmu dan kompetensi masing-masing. Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt. dalam sambutannya.

Lebih lanjut Prof. Pidato Rektor Universitas PancasilaDr. Wahono Sumaryono, Apt. berpesan keberhasilan saudara menyelesaikan studi di Universitas Pancasila tersebut disamping kerja keras dalam belajar menghadapi berbagai ujian, juga hendaknya disadari betul bahwa keberhasilan itu merupakan karunia Allah yang diberikan kepada saudara, berkat doa kedua orang tua dan keluarga yang tulus dan ikhlas. Oleh karena itu, sudah sepantasnya saudara memperbanyak rasa syukur ke hadirat Allah Tuhan YME, serta meningkatkan bakti luhur kepada orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun materil.
Kepada orang tua dan keluarga wisudawan, saya turut bersyukur, berbahagia dan sekali lagi mengucapkan selamat atas keberhasilan anggota keluarga Bapak/Ibu dan saudara sekalian. Saya sampaikan pula penghargaan dan terima kasih kepada seluruh dosen dan pegawai Universitas Pancasila, atas segala kontribusinya dalam proses kegiatan akademik dan non-akademik bagi para mahasiswa, sehingga pada hari ini mereka dapat diwisuda.

Saya ingin mengingatkan kepada para pendidik di lingkungan Universitas Pancasila, bahwa sasaran pendidikan bukan hanya kecerdasan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga moralitas yang tinggi berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila, perilaku yang konstruktif dan kepribadian yang tangguh serta mulia.  Itulah sesungguhnya karakter manusia yang seharusnya menjadi sasaran pendidikan yang pada akhirnya menjadi karakter masyarakat dan karakter bangsa.
Pidato Ketua Pembina YPPUP
Ketua Pembina YYP-UP  Dr. Ir. Siswono Yudo Husodo, memandang bahwa salah satu kelemahan mencolok bangsa kita adalah kurangnya integritas banyak individu yang memegang posisi-posisi kunci dalam berbagai bidang. Banyaknya pemimpin yang menyimpang, masyarakat juga semakin tidak peka. Proses diabaikan dan lebih mementingkan end-result, atau ciri dari masyarakat instant, cenderung machiavelis, yang demi tujuan menghalalkan segala cara. Ciri-ciri lain adalah berorientasi jangka pendek, dan komersialisasi berlebihan. Nilai-nilai patriotism cenderung ditinggalkan. Moralitas disegala bidang kehidupan merosot. Ketertiban masyarakat juga merosot. Di masyarakat terjadi kemerosotan kepekaan atas kepatutan (sense of decency) orang melakukan sesuatu yang tidak patut secara terbuka dan terjadi disemua tingkatan.

Untuk itu Dr. Ir. Siswono Yudo Husodo, berharap kepada wisudawan-wisudawati dapat ikut menyebarkan perikehidupan yang bermoral dan beretika sebagai calon pemimpin Negara Bangsa yang akan datang. Moral dan etika ini menjadi sangat penting bagi Negara kita, dengan melihat kenyataan terjadinya penyimpangan-penyimpangan di banyak institusi-institusi Negara, di Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.

Ketua Pengawas YPP-UP JenPembekalan oleh Agum Gumelard. TNI (Purn.) Agum Gumelar, dalam pembekalan kepada wisudawan wisudawati dengan tema “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Dorong Komitmen Lulusan Universitas Pancasila Menjadi SDM Produktif Bagi Pembangunan Indeonesia” menyampaikan sebagai agent of change, generasi muda termasuk para lulusan Universitas Pancasila hendaknya mampu berperan aktif untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat kearah yang lebih baik. Harus memupuk rasa cinta terhadap tanah airnya dan meningkatkan kemampuan sesuai dengan kapasitasnya, sehingga mampu mewujudkan cita-cita besar sumpah pemuda sesuai kompetensinya. Sebagai agen of development generasi muda termasuk para lulusan Universitas Pancasila harus berjuang membangun bangsa secara fisik maupun non fisik. Mereka harus berperan sebagai agent of modernization yang bertindak sebagai pelopor dan inovator. Jiwa kepeloporan dan inovator harus dimiliki oleh mereka, termasuk mengurangi ketergantungan pada bangsa lain. 
(Humas UP)http://www.univpancasila.ac.id/index.php/seluruhberita/301-wisuda-semester-gasal-tahun-akademik-2013-2014-universitas-pancasila

========================================================


Pesan Siswono bagi Wisudawan Universitas Pancasila : Prinsip Kerja 5 AS

Penulis: Estaswara|Gambar: Mahasiswa Universitas Pancasila|Sumber: training.magisterfarmasi-up.ac.id
Jakarta|Mediasi.coUniversitas Pancasila menggelar acara Dies Natalis ke-46 dan Wisuda Sarjana Semester Genap 2011/2012 pada hari Selasa (22/10/2012), di Jakarta Convention Center (JCC). Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Yayasan, Dr. Ir. Siswono Yodo Husodo, menyampaikan pesan kepada wisudawan untuk selalu mengimplementasikan prinsip kerja 5As, yaitu Kerja keras, Kerja Cerdas, Kerja Mawas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas, dalam dunia kerja.
Tidak hanya itu, Siswono juga meminta wisudawan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa alumni Universitas Pancasila di samping cerdas dan berilmu, juga memiliki tujuh budi utama yang berkualitas, yaitu jujur, bertanggung jawab, adil, peduli, disiplin, visioner, serta suka menolong dan bekerjasama. Ditambahkannya pula bahwa lulusan Universitas Pancasila harus selalu berusaha menegakkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran dan keluhuran dalam kondisi apapun.
Dalam pidatonya dihadapan 1.103 wisudawan, Siswono menegaskan kembali bahwa seorang sarjana adalah insan pengetahuan. Di tengah-tengah masyarakat, seorang sarjana memiliki kemampuan yang khusus dikarenakan kompetensi akademik yang ia miliki. Para sarjana telah mendapatkan kesempatan yang istimewa untuk mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran secara terstruktur dan sistematik di kampus. Lingkungan akademik di kampus dibangun dan dipelihara untuk menopang perkembangan pengetahuan ilmiah, dan menopang proses pendidikan serta pembelajaran bagi mahasiswa.
Di dalam kampus, seorang mahasiswa dilatih untuk mengantisipasi, merespon dan menjawab masalah. Mahasiswa dilatih untuk melakukan ini semua berbasiskan pengetahuan ilmiah, dengan cara yang ilmiah. Tetapi, masalah-masalah di luar kampus berbeda karakternya dari masalah-masalah di dalam kampus. Di masyarakat, masalah-masalah dicirikan oleh dua hal, yaitu keberagaman dan kompleksitas yang membutuhkan pendekatan multi dan antar-disiplin pengetahuan.
Dunia kerja yang akan dihadapi oleh wisudawan adalah dunia yang penuh tantangan dan persaingan yang demikian ketat, sehingga dituntut untuk berjuang keras dan cerdas agar survive. Jangan pernah berhenti untuk terus berjuang menghadapi semua tantangan dunia berbekal ilmu pengetahuan, kebiasaan belajar, dan semangat tinggi. Jangan berpuas diri harus menjadi kata kunci yang senantiasa melekat dalam sikap dan perilaku. Siswono juga menekankan bahwa tekanan hidup adalah cambuk untuk kemajuan. Jangan stress tetapi justru harus terangsang. Diperlukan pressure untuk growth. “No Pressure, No Growth”.

Editor: HE http://mediasi.co/pesan-siswono-bagi-wisudawan-universitas-pancasila/

========================================

Universitas Pancasila Kembali Melahirkan SDM Terbaiknya

wisuda semester ganjil tahun akademi 2012/2013  

 

Jakarta BUANA NEWS
Universitas pancasila (UP)
Pada Hari Pendidikan Nasional Kamis 2 mei 2013 menggelar wisuda semester ganjil tahun akademi 2012/2013 yang diikuti 829 mahasiswa dari Program Dokter (S3), Program Magister (S2), Program Sarjana (S1) , Program Vokasi (D II) dan Program Profesi Apotiker (Apt).  

”UP kembali melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM), yang terbaik, sarjana-sarjana yang cerdas,jujur.tangguh dan peduli serta berkarakter yang baik, denga berlandasan nilai-nilai luhur Pancasila yang menghargai keragaman,”ujar Ketua Yayasan Pendidkan Pancasila Dr.(HC).Ir Siswono Yudo Husodo.
                                                                                                       
Saat ini kata Siswono, UP memiliki 25 Program studi dan berakreditasi sangat baik, bahkan tiga Fakultas yaitu Fakultas farmasi, Hukum dan Teknik telah mendapat penghargaan sertifikat ISO.

“Upaya meningkatkan kompetensi mutu mahsiswa terus dilakukan dengan meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri, mendatangkan dosen tamu dari luar negeri sertamewajibkan para dosen pengajar untuk memberi orasi 5 menit tentang Pancasila,”jelas Siswono

Sementara itu Ketua Eksekutif Pusat Studi Pancasila Universitas Pancasila (UP) Yudi Latif menyampaikan orasi ilmiah kepada wisudawan mengmbil tema Karakter Pancasila Sebagai Dasar Kemajuan Bangsa. Dalam orasinya Yudi Latif menjelaskan, setiap bangsa harus memiliki karakter atau cetakan dasar kepribadian yang tumbuh dari pengalaman bersama. Bagi bangsa Indonesia, karakter itu bertumpu pada Pancasila sebagai dasar kelima sila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, adalah pandangan dunia yang visioner dan tahan banting.

“Namun, nilai-nilai itu sekarang terabaikan. Karena itu, kita harus kembali mencetak nilai-nilai ideal itu menjadi karakter kebangsaan dengan mendalami, meyakini, dan mengamalkannya dalam kehidupan nyata, karena saat ini para elite politik terseret arus materialisme dan pencitraan semu yang menggerus semangat gotong royong, integritas, dan perjuangan untuk rakyat, ujar Yudi.
                                                                                                                                                             
Maka, kata Yudi, diperlukan sosialisasi Pancasila secara lebih kreatif dan menyeluruh dalam pemikiran, penjiwaan, dan tindakan.  Kelima sila itu harus diamalkan dengan dasar ketaatan  pada hukum, kesusilaan, keagamaan, dan kodrat hidup bersama.(IQB)

Senin, 25 Agustus 2014

PRESIDEN JOKOWI, AKANKAH MENDUKUNG LEBIH LANJUT UP DINEGERIKAN?

Jokowi dukung Universitas Pancasila jadi PTNJakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memberi dukungan terhadap kampus yang terletak di Lenteng Agung tersebut untuk menjadi perguruan tinggi negeri (PTN).

"Gubernur DKI Jakarta akan memberikan surat rekomendasi dukungan agar Universitas Pancasila menjadi PTN," kata Edi Toet, di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk "Pengamalan Pancasila sebagai Philosofische Grondslag" di Fakulktas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan pihaknya bersama pimpinan kampus tersebut telah bertemu dengan Jokowi pada Rabu (6/11) untuk membicarakan perubahan status Universitas Pancasila dari swasta menjadi negeri.

"Pak Jokowi janji akan memberikan surat rekomendasi dukungan dalam satu minggu setelah pertemuan tersebut," katanya.

Rektor mengatakan pihaknya memang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan kampus berjaket biru tersebut untuk menjadi milik pemerintah. Dukungan tersebut memang sangat strategis untuk mewujudkan menjadi negeri tersebut.

Dikatakannya pihak pertama yang memberi dukungan kampus tersebut menjadi negeri adalah MPR dan sudah memberikan surat rekomendasi dukungan tersebut. "Surat dukungan tersebut nantinya akan saya sampaikan kepada Mendikbud untuk diteruskan kepada presiden," ujarnya. Ia berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa mengeluarkan Keppres Universitas Pancasila menjadi negeri sebelum masa jabatannya berakhir. "Saya berharap prseiden bisa menandatangani sebelum masa jabatannya selesai," ujarnya.

Sementara itu Ketua MPR Sidarto Danusubroto yang mengatakan pihaknya telah menandatangani surat rekomendasi dukungan Universitas Pancasila menjadi Perguruan Tinggi Negeri.

"Sudah saya teken surat dukungan tersebut bersama para wakil," katanya.

Dikatakannya dirinya mendukung seribu persen kampus tersebut menjadi negeri dan diharapkan kampus tersebut menjadi pionir dalam menerapkan dan mengajarkan Pancasila.

Mengenai luas lahan yang belum bisa dipenuhi oleh kampus tersebut sesuai dengan aturan Mendikbud, Sidarto mengatakan seharusnya jangan dilihat luas lahannya tetapi harus juga dilihat nilai nomimalnya dari laus lahan tersebut.

"Nilai tanah di Jakarta dan daerah lain kan berbeda, jadi hal ini harus diperhatikan juga," ujarnya.

Sidarto menilai berubahnya Universita Pancasila menjadi negeri harus dilihat sebagai niat baik untuk tetap terus mempertahankan Pancasila. "Saya acungi jempol untuk kampus tersebut," ujarnya.(*)


=================================================================

Rabu, 08/01/2014 16:48 WIB

Ingin Jadi PTN, Petinggi Universitas Pancasila Temui Ketua DPR

Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - Ketua Yayasan Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo menemui Ketua DPR Marzuki Alie guna menggalang dukungan menjadikan Universitas Pancasila sebagai Perguruan Tinggi Negeri. Saat ini proses tersebut sedang berjalan.

"Hari ini kita menemui Pak Marzuki, kita bergembira Pak Marzuki mendukung," kata Siswono yang juga Ketua Badan Kehormatan DPR ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2014).

Siswono memimpin rombongan yang terdiri dari Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno, Ketua Dewan Yayasan Universitas Pancasila Agum Gumelar, dan sekretaris yayasan mereka.

Siswono menerangkan saat ini Universitas Pancasila telah memenuhi seluruh persyaratan administrasi dan persyaratan dukungan dari Ketua MPR, DPRD DKI, Gubernur DKI Joko Widodo, Mendikbud, dan Mensesneg. Proses ini lancar karena aset mereka tidak bermasalah.

"Universitas Pancasila layak dinominasikan menjadi universitas negeri. Apalagi asetnya bagus, tidak ada utang," kata Marzuki.

Universitas tersebut mempunyai aset berupa kampus di Srengseng Sawah seluas 10 hektar, kampus di Jalan Borobudur seluas 1,5 hektar, dan aset lainnya. Siswono mengungkapkan total aset ini senilai lebih dari Rp 1 triliun.

"Untuk dukungan DPR ini, tidak perlu lewat proses panjang. Saya bikin surat, saya kirim, selesai. Saya kira tidak perlu lewat Komisi X," ucap Marzuki.
=======================================================================

Senin, 07 Juli 2014

Rektor Baru Akan Ubah Universitas Pancasila Jadi Negeri

 Saat ini proses UP menjadi PTN sudah sekitar 60-70% syaratnya terpenuhi. /Facebook.com
Rektor Universitas Pancasila (UP) yang baru, Prof. Wahono Sumaryono, mempunyai pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya, yaitu mengubah perguruan tinggi swasta tersebut sebagai perguruan tinggi negeri.
“Ini ada PR saya ke depan. Upaya perubahan UP menjadi perguruan tinggi negeri masih berjalan, masih dalam peroses,” kata Wahono, usai pelantikannya sebagai rektor baru UP periode 2014-2018, di Jakarta, Senin (17/3/14).
Dia mengatakan saat ini tengah mengkaji dan menginventarisasi secara internal dan eksternal, apa saja yang masih diperlukan sebagai prasyarat menjadikan UP sebagai PTN.
“Dalam waktu dekat kami akan ke Kemendibud untuk berkonsultasi lagi. Kira-kira apa saja syarat yang masih perlu dilengkapi. Sebenarnya kami sudah mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak, bagi dari Kemendikbud, DPR, dan institusi lainnya,” ungkap Wahono.
Sementara itu Ketua Yayasan UP Siswono Yudohusodo mengatakan untuk mengubah PTS menjadi PTN memakan waktu rata-rata 5 tahun. Sedangkan UP baru prosesnya baru berjalan 2 tahun.
“Pengubahan PTS menjadi PTN ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Itu, UGM sebelumnya adalah PTS, yang diganti menjadi negeri pada 1949. Selain itu juga ada Uversitas Siliwangi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Rata-rata prosesnya cukup lama sekitar 5 tahunan,” ungkapnya.
Menurut Siswono, banyak hal yang perlu dilihat dan dikaji sebelum menjadi PTN. “Apakah kampus tersebut bersih, berjalan dengan baik, tidak ada masalah internal dan eksternal, apakah mahasiswanya terus bertambah dan berkualitas, dilihat sarana dan prasananya seperti laboratorium, bagaimana SDM termasuk dosen, pegawai, dan bagaimana nanti sistem penggajiannya, dan lainnya,” tambahnya.
Saat ini proses UP menjadi PTN sudah sekitar 60-70% syaratnya terpenuhi. “Mudah-mudahan tidak lama lagi bisa menjadi perguruan tinggi negeri,” ujar Siswono.

Editor : Fatkhul Maskur
 Rahmayulis Saleh   -   Senin, 17 Maret 2014
Sumber: http://news.bisnis.com/read/20140317/255/211455/rektor-baru-akan-ubah-universitas-pancasila-jadi-negeri. 

========================================

Tokoh-tokoh Dukung Universitas Pancasila Jadi PTN

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/b/b4/Taufiq_Kiemas.jpg 

http://statik.tempo.co/?id=76628&width=475

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mendukung rencana mengubah Universitas Pancasila (UP) yang swasta menjadi perguruan tinggi negeri (PTN). Ia mengatakan pemerintah perlu memiliki kampus yang fokus meneliti ide tentang pancasila.

“Ketika muncul ide mengubah UP menjadi kampus negeri, tanpa pikir panjang saya setuju,” kata Jimly di Universitas Pancasila pada Selasa siang, 29 Mei 2012.

Jimly mengatakan peralihan UP dari kampus swasta menjadi negeri tak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia mengatakan sumber daya dan finansial UP saat ini sudah kuat. “Sudah bisa mengelola dengan otonom,” katanya.

Ketua Harian Pusat Studi Pancasila UP Yudi Latif mengatakan nantinya UP berkomitmen untuk mengembangkan studi tentang pancasila. UP akan mengintegrasikan studi tentang pancasila ke dalam kurikulum.

Peralihan tersebut juga didukung oleh ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas. Taufiq mengatakan peralihan ini merupakan kesempatan baik untuk mengembangkan studi tentang pancasila. Pemerintah, kata dia, juga perlu menambah pusat-pusat studi pancasila di kampus-kampus. “Kalau pemerintah tidak mau kan malu,” kata politisi PDI-P tersebut.

Begitu juga dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie. Marzuki mengatakan peralihan kampus UP dari swasta menjadi negeri adalah suatu hal yang positif. Marzuki mengatakan UP bisa mengambil peran mengaktualisasikan kembali penelitian tentang pancasila di ranah akademik. “Ini sudah lama hilang,” katanya.

Ketua Senat Fakultas Hukum UP Reinaldo Arif Budiman mengatakan mahasiswa masih mengkaji peralihan UP dari swasta menjadi negeri. Ia mengatakan di kalangan mahasiswa muncul suara pro maupun kontra. “Kita kaji dulu positif dan negatifnya,” kata dia.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/05/29/079407008/Tokoh-tokoh-Dukung-Universitas-Pancasila-Jadi-PTN
============================================================== 

RAGAM BERITA TENTANG RENCANA UP MENJADI PTN

https://acdpindonesia.files.wordpress.com/2013/06/rep-p2.jpg

 

Akreditasi Institusi Universitas Pancasila

Akreditasi Institusi Universitas Pancasila, Jakarta

berdasarkan SK BAN PT Nomor: 082/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013, terakreditasi B

MASA PENYELESAIAN STUDI (Duration and Timing)


Masa penyelesaian studi  Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Pancasila adalah 6 – 10 semester.
MATRIKULASI
Bagi calon mahasiswa yang hasil test tertulisnya belum memadai diwajibkan mengikuti Kuliah Matrikulasi untuk 3 mata kuliah, yaitu:
1. Teori Ekonomi
2. Manajemen dan Organisasi
3. Akuntansi
Biaya Matrikulasi adalah Rp. 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) untuk tiga mata kuliah dan dibayarkan sebelum kuliah matrikulasi dimulai.