Program Doktor (S3) Ilmu Ekonomi Bidang Studi Manajemen Bisnis, berdasarkan Surat Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor : 4115/D/T/K-III/2009 tanggal 31 Desember 2009
Ribuan mahasiswa baru
UP tahun akademik 2014/2015 mengikut Penyambutan dan Pengenalan Mahasis
Baru (PPMB) di Kampus Universitas Pancasila Jakarta.
Bisnis.com, JAKARTA--Universitas Pancasila sambut
sebanyak 2.402 mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015. Para mahasiswa
tersebut akan mengikuti upacara Penyambutan dan Pengenalan Mahasiswa
Baru (PPMB) selama 4 hari, 27-30 Agustus 2014.
Rektor
Universitas Pancasila Prof. Wahono Sumaryono mengatakan acara PPMB ini
pada 2 hari pertama kegiatan dilaksanakan di tingkat universitas, dan 2
hari berikutnya di tingkat fakultas.
"Setelah 30 Agustus tidak
ada lagi kegiatan lain dalam bentuk apapun, yang berkaitan dengan PPMB.
Sebab, perkuliahan semester gasal akan efektif pada 1 September 2014,"
kata Wahono di sela-sela penyambutan mahasiswa baru di Jakarta, Rabu
(27/8/2014).
Dia menuturkan sejak 2006, UP tidak melakukan kegiatan OSPEK bagi mahasiswa baru.
Untuk
itu, lanjutnya, kegiatan yang diberikan kepada mahasiswa baru ini
antara lain ceramah tentang pencegahan dan bahaya narkoba, motivasi,
kuliah umum, tata cara pengisian Kartu Rencana Studi, perkenalan dengan
pimpinan univeristas/fakultas, serta kegiatan mahasiswa lainnya yang
bermanfaat.
Pemateri dan fasilitator dalam kegiatan PPMB ini,
lanjutnya, terdiri atas semua unsur civitas akademika. Mereka adalah
dosen, tenaga administrasi, mahasiswa senior yang terpilih karena
memiliki kapabilitas, kompetensi, dan prestasi di bidangnya.
Rahmayulis Saleh -
Rabu, 27 Agustus 2014, 10:15 WIB
Universitas Pancasila (UP)
pada semester gasal Tahun Akademik 2013/2014 mewisuda 913 sarjana,
terdiri dari 10 doktor, 113 magister, 647 sarjana, 21 diploma, dan 88
profesi apoteker pada tanggal 24 Mei 2014 bertempat di Jakarta
Convention Center (JCC).
Universitas Pancasila sampai saat ini
telah meluluskan 44.000 sarjana dari berbagai program studi dan telah
berkarya di berbagai bidang sesuai disiplin ilmu dan kompetensi
masing-masing. Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Pancasila
Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt. dalam sambutannya.
Lebih lanjut Prof. Dr.
Wahono Sumaryono, Apt. berpesan keberhasilan saudara menyelesaikan
studi di Universitas Pancasila tersebut disamping kerja keras dalam
belajar menghadapi berbagai ujian, juga hendaknya disadari betul bahwa
keberhasilan itu merupakan karunia Allah yang diberikan kepada saudara,
berkat doa kedua orang tua dan keluarga yang tulus dan ikhlas. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya saudara memperbanyak rasa syukur ke
hadirat Allah Tuhan YME, serta meningkatkan bakti luhur kepada orang tua
serta keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun materil.
Kepada
orang tua dan keluarga wisudawan, saya turut bersyukur, berbahagia dan
sekali lagi mengucapkan selamat atas keberhasilan anggota keluarga
Bapak/Ibu dan saudara sekalian. Saya sampaikan pula penghargaan dan
terima kasih kepada seluruh dosen dan pegawai Universitas Pancasila,
atas segala kontribusinya dalam proses kegiatan akademik dan
non-akademik bagi para mahasiswa, sehingga pada hari ini mereka dapat
diwisuda.
Saya ingin mengingatkan kepada para pendidik di
lingkungan Universitas Pancasila, bahwa sasaran pendidikan bukan hanya
kecerdasan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga
moralitas yang tinggi berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila, perilaku
yang konstruktif dan kepribadian yang tangguh serta mulia. Itulah
sesungguhnya karakter manusia yang seharusnya menjadi sasaran pendidikan
yang pada akhirnya menjadi karakter masyarakat dan karakter bangsa.
Ketua
Pembina YYP-UP Dr. Ir. Siswono Yudo Husodo, memandang bahwa salah satu
kelemahan mencolok bangsa kita adalah kurangnya integritas banyak
individu yang memegang posisi-posisi kunci dalam berbagai bidang.
Banyaknya pemimpin yang menyimpang, masyarakat juga semakin tidak peka.
Proses diabaikan dan lebih mementingkan end-result, atau ciri dari
masyarakat instant, cenderung machiavelis, yang demi tujuan menghalalkan
segala cara. Ciri-ciri lain adalah berorientasi jangka pendek, dan
komersialisasi berlebihan. Nilai-nilai patriotism cenderung
ditinggalkan. Moralitas disegala bidang kehidupan merosot. Ketertiban
masyarakat juga merosot. Di masyarakat terjadi kemerosotan kepekaan atas
kepatutan (sense of decency) orang melakukan sesuatu yang tidak patut
secara terbuka dan terjadi disemua tingkatan.
Untuk itu Dr. Ir.
Siswono Yudo Husodo, berharap kepada wisudawan-wisudawati dapat ikut
menyebarkan perikehidupan yang bermoral dan beretika sebagai calon
pemimpin Negara Bangsa yang akan datang. Moral dan etika ini menjadi
sangat penting bagi Negara kita, dengan melihat kenyataan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan di banyak institusi-institusi Negara, di
Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.
Ketua Pengawas YPP-UP Jend.
TNI (Purn.) Agum Gumelar, dalam pembekalan kepada wisudawan wisudawati
dengan tema “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Dorong Komitmen
Lulusan Universitas Pancasila Menjadi SDM Produktif Bagi Pembangunan
Indeonesia” menyampaikan sebagai agent of change, generasi muda termasuk
para lulusan Universitas Pancasila hendaknya mampu berperan aktif untuk
mengadakan perubahan dalam masyarakat kearah yang lebih baik. Harus
memupuk rasa cinta terhadap tanah airnya dan meningkatkan kemampuan
sesuai dengan kapasitasnya, sehingga mampu mewujudkan cita-cita besar
sumpah pemuda sesuai kompetensinya. Sebagai agen of development generasi
muda termasuk para lulusan Universitas Pancasila harus berjuang
membangun bangsa secara fisik maupun non fisik. Mereka harus berperan
sebagai agent of modernization yang bertindak sebagai pelopor dan
inovator. Jiwa kepeloporan dan inovator harus dimiliki oleh mereka,
termasuk mengurangi ketergantungan pada bangsa lain. (Humas UP)http://www.univpancasila.ac.id/index.php/seluruhberita/301-wisuda-semester-gasal-tahun-akademik-2013-2014-universitas-pancasila
Pesan Siswono bagi Wisudawan Universitas Pancasila : Prinsip Kerja 5 AS
Penulis: Estaswara|Gambar: Mahasiswa Universitas Pancasila|Sumber: training.magisterfarmasi-up.ac.id
Jakarta|Mediasi.co—Universitas
Pancasila menggelar acara Dies Natalis ke-46 dan Wisuda Sarjana
Semester Genap 2011/2012 pada hari Selasa (22/10/2012), di Jakarta
Convention Center (JCC). Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus
Yayasan, Dr. Ir. Siswono Yodo Husodo, menyampaikan pesan kepada
wisudawan untuk selalu mengimplementasikan prinsip kerja 5As, yaitu Kerja keras, Kerja Cerdas, Kerja Mawas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas, dalam dunia kerja.
Tidak hanya itu, Siswono juga meminta
wisudawan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa alumni Universitas
Pancasila di samping cerdas dan berilmu, juga memiliki tujuh budi utama yang berkualitas, yaitu jujur, bertanggung jawab, adil, peduli, disiplin, visioner, serta suka menolong dan bekerjasama.
Ditambahkannya pula bahwa lulusan Universitas Pancasila harus selalu
berusaha menegakkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran dan keluhuran dalam
kondisi apapun.
Dalam pidatonya dihadapan 1.103
wisudawan, Siswono menegaskan kembali bahwa seorang sarjana adalah insan
pengetahuan. Di tengah-tengah masyarakat, seorang sarjana memiliki
kemampuan yang khusus dikarenakan kompetensi akademik yang ia miliki.
Para sarjana telah mendapatkan kesempatan yang istimewa untuk mengikuti
proses pendidikan dan pembelajaran secara terstruktur dan sistematik di
kampus. Lingkungan akademik di kampus dibangun dan dipelihara untuk
menopang perkembangan pengetahuan ilmiah, dan menopang proses pendidikan
serta pembelajaran bagi mahasiswa.
Di dalam kampus, seorang mahasiswa
dilatih untuk mengantisipasi, merespon dan menjawab masalah. Mahasiswa
dilatih untuk melakukan ini semua berbasiskan pengetahuan ilmiah, dengan
cara yang ilmiah. Tetapi, masalah-masalah di luar kampus berbeda
karakternya dari masalah-masalah di dalam kampus. Di masyarakat,
masalah-masalah dicirikan oleh dua hal, yaitu keberagaman dan
kompleksitas yang membutuhkan pendekatan multi dan antar-disiplin
pengetahuan.
Dunia kerja yang akan dihadapi oleh
wisudawan adalah dunia yang penuh tantangan dan persaingan yang demikian
ketat, sehingga dituntut untuk berjuang keras dan cerdas agar survive.
Jangan pernah berhenti untuk terus berjuang menghadapi semua tantangan
dunia berbekal ilmu pengetahuan, kebiasaan belajar, dan semangat tinggi.
Jangan berpuas diri harus menjadi kata kunci yang senantiasa melekat
dalam sikap dan perilaku. Siswono juga menekankan bahwa tekanan hidup
adalah cambuk untuk kemajuan. Jangan stress tetapi justru harus
terangsang. Diperlukan pressure untuk growth. “No Pressure, No Growth”.
Editor: HE http://mediasi.co/pesan-siswono-bagi-wisudawan-universitas-pancasila/
========================================
Universitas Pancasila Kembali Melahirkan SDM Terbaiknya
wisuda semester ganjil tahun akademi 2012/2013
Jakarta BUANA NEWS
Universitas pancasila (UP) Pada Hari Pendidikan Nasional Kamis 2 mei 2013 menggelar wisuda semester ganjil tahun
akademi 2012/2013 yang diikuti 829 mahasiswa dari Program Dokter (S3),
Program Magister (S2), Program Sarjana (S1) , Program Vokasi (D II) dan
Program Profesi Apotiker (Apt).
”UP kembali melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM), yang terbaik,
sarjana-sarjana yang cerdas,jujur.tangguh dan peduli serta berkarakter
yang baik, denga berlandasan nilai-nilai luhur Pancasila yang menghargai
keragaman,”ujar Ketua Yayasan Pendidkan Pancasila Dr.(HC).Ir Siswono
Yudo Husodo.
Saat ini kata Siswono, UP memiliki 25 Program studi dan berakreditasi
sangat baik, bahkan tiga Fakultas yaitu Fakultas farmasi, Hukum dan
Teknik telah mendapat penghargaan sertifikat ISO.
“Upaya meningkatkan kompetensi mutu mahsiswa terus dilakukan dengan
meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri, mendatangkan
dosen tamu dari luar negeri sertamewajibkan para dosen pengajar untuk
memberi orasi 5 menit tentang Pancasila,”jelas Siswono
Sementara itu Ketua Eksekutif Pusat Studi Pancasila Universitas
Pancasila (UP) Yudi Latif menyampaikan orasi ilmiah kepada wisudawan
mengmbil tema Karakter Pancasila Sebagai Dasar Kemajuan Bangsa. Dalam
orasinya Yudi Latif menjelaskan, setiap bangsa harus memiliki karakter
atau cetakan dasar kepribadian yang tumbuh dari pengalaman bersama. Bagi
bangsa Indonesia, karakter itu bertumpu pada Pancasila sebagai dasar
kelima sila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan, adalah pandangan dunia yang visioner dan tahan banting.
“Namun, nilai-nilai itu sekarang terabaikan. Karena itu, kita harus
kembali mencetak nilai-nilai ideal itu menjadi karakter kebangsaan
dengan mendalami, meyakini, dan mengamalkannya dalam kehidupan nyata,
karena saat ini para elite politik terseret arus materialisme dan
pencitraan semu yang menggerus semangat gotong royong, integritas, dan
perjuangan untuk rakyat, ujar Yudi.
Maka, kata Yudi, diperlukan sosialisasi Pancasila secara lebih kreatif
dan menyeluruh dalam pemikiran, penjiwaan, dan tindakan. Kelima sila
itu harus diamalkan dengan dasar ketaatan pada hukum, kesusilaan,
keagamaan, dan kodrat hidup bersama.(IQB)